jeritanku parau tanpa kendali
jeritanku parau tanpa kendali
hati ini tak mengijinkanku untuk pergi
haruskan aku berlari tanpa arti
kini senyuman itu tiada abadi
adakah alasan agar aku tak harus bertanya
agar gundahku tak lagi menerpa
kini keabadianku hilang bersama senja
meski cintamu tiada henti sepanjang masa
arahku seolah terhapus
harapanku perlahan terputus
sebelah hati kini telah pupus
dan kisah itu seolah padang tandus
kau bertanya alasan aku semakin tak tahan
suatu bukti bahwa kau tidak berperasaan
waktumu habis termakan sangkaan
dan kenangan itu adalah kebinasaan
perlahan luka ini ku nikmati
karna padam tak berarti mati
ku coba susun kepingan hati
agar kesakitanku lekas pergi
Tegal Laka-laka : Superpositive Traveling (Bag. 2)
8 tahun yang lalu
2 komentar:
setiap pergi tak pasti kembali
diri ku tak menjadi berarti
saat semua harus pergi kemana aku lagi
perpisahan bukanlah yang mengakhiri
salam ketidak pastian ketemu kemnali
esok yang belum terjelang janganlah bermimpi
raihlah dengan diri sendiri
karena lahirmu hanyalah sendiri
salam buat perpisahan ini
jangan menangis akupun mengerti
jika waktu ku temui
ku tak peduli yang telah dilalaui
berjanjilah aku akan datang menghadiri
jangan kau selalu menghindar coba berlari
pergi mu ku takuti tak untuk kembali
cepatlah kita akhiri
aku ingin selalu sendiri
Sajak yang melankolis....saya pun ikut terhanyut oleh kedalaman kata-katanya..apalagi, sang penulis adalah seorang wanita.
Tapi, jika lelaki yang menulisnya, entahlah.....
Posting Komentar