Minggu, 28 Juni 2009

Dosen Aneh

Oleh Riki Ahmad

Kemarin-kemarin saya mungkin banyak membuat tulisan yang berbentuk cerita tentang diri sendiri. Buat sekarang, saya tidak punya cerita yang membuat semangat menulis. Tapi, saya berusaha supaya tidak membuat pikiran saya tumpul.

Hari ini cukup memuaskan bisa masuk kuliah, setelah hari kemarin pulang karena terlalu cepat mengambil keputusan pulang, padahal tidak begitu bahaya yang terjadi sebenarnya. Tapi apa boleh buat namanya juga utusan dari atasan ya nurut aja biar gak kena kartu kuning. sebenarnya kecewa pas waktu pulang ternyata keadaan jauh berbeda dari yang dipikirkan (baik-baik saja), yang membuat saya terinsfirasi untuk nulis sedikitnya dapat dorongan dari salah satu orang yang sudah bergelut dengan dunia tulis-menulis tambah lagi hobi dari kecil saya suka menulis cerita di dairy, eh lupa yang mau ditulis sekarang tentang dosen UIN yang aneh (aneh banget) mungkin tujuan dari rumah asal berangkat bukan ingin gamalin ilmu malah membaut kecewa dari seharusnya tidak begitu, lebih jelasnya lagi begini..... saya masuk jam 10.20 hari tadi saya berangkat dari rumah (garut) langsung pergi mengajar beres mengajar denagn terburu-buru langsung pergi kle kampus untuk mngikuti kuliah yang pada hari tadi ada dua mata kuliah, pas nunggu lama akhirnya dosen pun kelihatan batang hidungnya lalu masuk kekelas yang sudah di sediakan denagn susah paya mencari ruangan kosong. kuliah pun dimulai dengan basa-basi dosen (galer-kidul teu puguh) akhirnya kelompok pertma yang harus maju mempersentasekan hasil kelompoknya-mungkin karena ini saya jadi kesel sama dosen- berhubung anak-anak kelompok pertama belum lengkap malah makalahnya belum beres.

Seharusnya ada inisiatif dosen agar waktu untuk mencari ilmu gak percuma keinginan saya agar dosen memberikan materi yang seharusnya kelompok pertama yang menjelaskan. bisa disebut makan gaji buta gisi absen hadir dosen langsung pulang enak banget, kuliah pertama yang saya dapatkan hanya kata siapkan kelompok kedua minggu besok udah aja gitu, ditambah kesel lagi sama dosen yang kedua dilihat karena tidak menguasai materi hingga akhirnya jatah waktu gak terpakai cuma 1/3 saja coba bayangkan banyak cari enak jadi dosen dan tidak memberikan kontribusi buat mahasiswa-mahasiswi... mungkin itu yang awalnya saya tidak tahu apa yang harus saya tulis,,, terima kasih

3 komentar:

Pena IMM on 28 Juni 2009 pukul 08.25 mengatakan...

Emmmm... Trimakasih selalu setia mengirim tulisan. Untuk ke depannya, tolong perhatikan "cara dan tandapenulisan".

Trimakasih

Pimpinan Redaksi
e-Buletin Pena IMM

Anonim mengatakan...

Wah.....ngagogoreng Dosen iye mah euy???

Bae lah...

Tapi, perlu diperhatikan tanda baca dan spok-nya....he...h

Revolusi Pendidikan on 22 Oktober 2009 pukul 15.36 mengatakan...

Sekarang bukan musimnya lagi dosen yang menerangkan, dosen yang banyak menerangkan itu kekeliruan yang besar, zaman skrg sudah kuno metode teacher center, yang bagus adalah program based learning, dimana seorang mahasiswa harus lebih aktif ...mahasiswa itu sendiri yang belajar mandiri...anda bisa lihat KURNAS skrg mengacu ke metode PBL....
emang qt anak SMA...yang mesti dijejalin terus sama materi...yg bagus nyari sendiri...itulah budaya ilmiah.,dosen tinggal ngarahin...

Posting Komentar

 

e-Buletin Pena IMM Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template