Selasa, 16 Juni 2009

Ari Gak Bisa Nulis

Oleh Ari Aryanti

Duh, pusing juga waktu Dasam minta tulisan sama Ari. Ari, kan gak bias nulis. Tapi karena Dasam yang minta, ya harus bagaimana lagi, Ari harus memenuhi permintannya. Kalau bukan Dasam yang minta mah Ari juga ogah.

“Kenapa Dasam minta tulisan Ari harus memenuhinya?” pasti itu pertanyaan teman-teman IMM—barangkali.

Sebetulnya Ari mau nulis, bukan keran Ari cinta sama Dasam—ih sama sekali bukan—tapi, karea Dasam gak henti-hentinya kasih Ari motivasi buat nulis, bahkan Dasam sampe bikinin Ari tulisan. Kalau lihat orang seperhatian itu, kan Ari juga malu. Makannya Ari nulis.

Mudah-mudahan aja ya, tulisan Ari gak ada yang ngejelek-jelekin. Kan, Ari malu.
Eh, ternyata menulis itu asyk juga, lho. Bayangin aja, kita bisa berbagi ide dan pemikiran sama teman.

Emang sich, Ari gak bisa nulis seperti Kang Sukron, tapi kalau terus berusaha pasti bisa. Betulkan?... hehehe

4 komentar:

Sukron Abdilah on 16 Juni 2009 pukul 05.39 mengatakan...

Aduh..kok nama aku dibawa-bawa. tinggal mau ngetik aza..pasti jadi tulisan. sesederhana apa pun itu kan karya. malahan banyak dari hal-hal sederhan, orang belajar pada kehidupan ini.

Pena IMM on 16 Juni 2009 pukul 05.42 mengatakan...

Iya, Ri... untuk menulis, pertama-tama mah jangan banyak mikir, tulis aja apa yang ada di kepala...
coba, sekarang jawab... bagaimana pemdapatmu
"TENTANG ANGKA DAN ASAL USULNYA?..."

Pena IMM on 16 Juni 2009 pukul 05.46 mengatakan...

Duh ari fotona geulis, duka jalmi nyatanamah...

Anonim mengatakan...

Memang ada tiga cara untuk menjadi seorang penulis handal.Ia adalah dengan mencoba menulis, menulis, dan menulis.
Lanjutkan, ya..Ri..kalau misalnya alergi menulis tentang Kang Dasam, tulis saja tentang saya...he..

Posting Komentar

 

e-Buletin Pena IMM Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template